Gunadarma

Monday, October 26, 2009

Softskill Part 1

Penerapan Profesionalitas Dalam

Menjalankan Pekerjaan


Profesionalitas adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya sesuai dengan pekerjaan, penempatan diri yang baik sangat mempengaruhi cara kerja yang sangat di dominasi oleh sikap, bukan hanya satu set daftar dari skill-skill dan kompetensi yang dimiliki. Dalam hal ini, profesionalitas sangat dibutuhkan dalam semua bidang pekerjaan dan harus dijunjung tinggi oleh setiap karyawan dan atasan. Berikut adalah salah satu contoh suatu Usaha yang tidak semua karyawannya memiliki sikap yang profesional.

Usaha Dagang Citra (untuk selanjutnya akan disebut UD. Citra) merupakan sebuah toko yang menjual kebutuhan-kebutuhan pangan seperti Beras, Gula, Tepung Teringu, Susu dll. Usaha ini menerima penjualan dalam jumlah besar maupun jumlah kecil. Dalam menjalankan usahanya, pemilik toko memperkerjakan 5 orang karyawan dan 1 orang karyawati.

Masing-masing karyawan memiliki sifat yang berbeda dalam melakukan pekerjaan, ada yg serius mengerjakan tugasnya, ada yang biasa-biasa saja dan ada pula yang malas-malasan dalam melakukan pekerjaannya, yang penting pekerjaan cepat beres dan selesai. Seorang karyawati menjalani tugasnya dengan baik karena tugasnya yang tidak berat dan tidak terlalu sulit dan cepat selesai, terkadang sekertaris inipun ikut membantu tugas para karyawan yang lainnya.

Semua karyawan bekerja 7 hari dalam seminggu dan selama 10 jam selama 1 hari, dari jam kerja yang cukup panjang ini terdapat 1 jam waktu untuk beristirahat, makan dan shalat pada pukul 11.30 WIB – 12.30 WIB. Akan tetapi, selama jam kerja akan selalu ada waktu kosong ketika tidak ada pembeli atau pelanggan dan ketika waktu kosong ini semua karyawan dapat bersantai sambil beristihat.

Setiap bulannya, pemilik toko akan memberikan bonus kepada seluruh karyawannya disampaing uang gaji, hal inilah yang membuat seluruh karyawan selalu rajin bekerja pada setiap bulannya dan pada setiap akhir tahun terutama pada saat hari raya, pemilik toko memberikan waktu libur yang cukup alam beserta bonus yg lebih besar dan beberapa macam sembako.

Pada saat-saat seperti inilah semangat dan sikap profesional dari karyawan muncul, padahal kita sebagai pekerja harusnya selalu professional dalam setiap keadaan baik ketika usaha dalam keadaan yang baik ataupun ketika dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.

Seharusnya semua karyawan selalu profesional dalam menjalankan tugas-tugas atau kewajibannya, kebanyakan pegawai tidak profesinal dalam melakukan pekerjaannya karena tidak memiliki sifat yang loyal dalam melakukan pekerjaannya, tidak berminat atau tidak sesuai dengan harapan pekerjaan yang diinginkan, dan yang lebih parah adalah tidak adanya kemauan kerja yang kuat atau malas-malasan dalam menjalankan pekerjaannya.

Dapat disimpulkan bahwa tidak semua karyawan memiliki sikap yang profesional, dalam kasus ini sikap profesional akan muncul disaat ada hal-hal yang menyenangkan atau akan mendapatkan imbalan akan hasil kerjanya. Padahal kita seharusnyua menjalankan kewajiban dengan baik dan benar baru kita bisa mendapatkan hak yang pada setimpal.


0 comments:

Post a Comment

Rafly Andreas. Powered by Blogger.
casper
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More